Rabu, 28 September 2016

PERINTAH SHORCUT DI MS WORD

MACAM - MACAM TOMBOL SHORTCUT


1.Ctrl + V = untuk mem-Paste
2.Ctrl + C = untuk mengcopy
3.Ctrl + A = untuk memilih seluruh objek
4.Shift + F3 = untuk mengubah huruf kecil atau huruf besar
5.Alt + F4 = Untuk Keluar dari Aplikasi Ms Word
6.Ctrl + Shift + left = Untuk mengeblok kata per kata ke kiri

Rabu, 07 September 2016

macam-macam topologi jaringan


Topologi Star

Topologi ini didesain di mana setiap node (file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah hub atau konsentaror. Data yang terkirim ke jaringan akan melewati hub/konsentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Hub ataupun konsentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan. dia juga bertindak sebagai repeater/penguat aliran data. Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapet digunakan bersama kabel koaksial atau kabel fiber optic.

Keuntungan topologi jaringan model bintang:

  • Mudah di pasang dan mudah dalam pengkabelan.
  • Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.
  • Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan topologi jaringan model bintang:

  • Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan bus.
  • Membutuhkan hub atau konsentrator, dan bilamana hub atau konsentrator tersebut jatuh atau rusak node-node yang terkoneksi tidak terdeteksi.
  • Lebih mahal daripada topologi jaringan Bus (linear), karena biaya untuk pengadaan hub dan konsentrator
Protokol-protokol yang menggunakan konfigurasi bintang ini umumnya adalah Ethernet atau LocalTalk. Token Ring menggunakan topologi yang sama dengannya yang di sebut bintang dalam lingkaran (star-wired ring).


Topologi Bus

Topologi bus diimplemenasikan dengan menggunakan media fisik berupa kabel koaksial. Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya. Realisasi dari topologi bus ini adalah adanya sebuah jalur utama yang menjadi penghubung antar komputer. Sebelum mengirim data, NIC (Network Interface Card) komputer pengirim akan melihat dahulu apakah jalur transmisi sedang sibuk atau tidak. Apabila jalur sedang sibuk (sedang digunakan oleh komputer lainnya), maka ia akan menunggu selama beberapa waktu yang acak sebelum mencoba mengirimkan data kembali. Data akan dikirimkan begitu ada indikasi bahwa jalur transmisi sedang digunakan. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya bentrokan atau tabrakan (coliision) pada transmisi data.

Keuntungan dari topologi Bus adalah:

  • Mudah atau sederhana untuk menambahkan komputer ke jaringan ini, hanya perlu memasang konektor baru.
  • Tidak perlu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi Star (bintang).

Kekurangan dari topologi Bus (Linear):

  • Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama.
  • Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.
  • Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh/mati.
  • Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.

Topologi Tree

Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi Bus dan Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan mengonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya.

Keuntungan topologi jaringan model pohon:

  • Instalasi jaringan dari titik ketitik pada masing-masing segmen
  • Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak

Kekurangan topologi jaringan model pohon:

  • Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.
  • Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh juga.
  • Sangat sulit untuk dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan model lain.

Jumat, 02 September 2016

history of land west


Babad Tanah Jawi has many versions. According to historians Hoesein Djajadiningrat, if you want a simplified version of the diversity that can be divided into two groups. First, history is written by the clerk at the behest of King Paku III. Braja this paper is then distributed to the public in 1788. Meanwhile, the second group is the Chronicle published by P. Adilangu II with the oldest manuscript dated 1722. The difference lies in the telling of the history of ancient Javanese before the advent of the forerunner of the Mataram kingdom. The first group of Mataram just tell briefly, a little pedigree with evidence. While the second group equipped with the story at length. Babad Tanah Jawi has attracted many historians. Among other historians HJ de Graaf. According to what is written in the Babad Tanah Jawi trustworthy, especially the story of the events of 1600 until the time of palms in the 18th century Likewise, events since 1580 that reviewed the state of Demak. However, after the story of that era, de Graaf did not dare to call it historical data: too laden mix of mythology, cosmology, and fairy tales. In addition Graaf, Meinsma are on the list of fans Babad Tanah Jawi. Even in 1874 he published a prose version of the work of the Kertapraja. Meinsma basing his work on the history written clerk Braja. Work Meinsma this is the widely circulated until now. Central Library is also not to be outdone. By World War II, they published dozens of volumes Babad Tanah Jawi in its original form. Indeed, as in the original form of music and writing Java

Kings of Mataram [Edit | edit] I. Sailendra dynasty [Edit | edit] Sri Indra Warman (752 AD - 775 AD) Vishnu Warman (775 AD - 782 AD) Daranindra / Shri Wirarairimathana (782 AD - 812 AD) Samara Tungga (812 AD - 833 AD) Pramodha Ward (833 AD - 856 AD) II. Sanjaya dynasty [Edit | edit] Sanjaya (Sanjaya) (732-7xx) Panangkaran: Dyah Pancapana (dynasty) Rakai union Samaragrawira Rakai Garung Rakai Patapan (8xx-838) Rakai lure (838-855), ejecting the Sailendra dynasty A result (855-885) Dyah Tagwas (885) Rakai Panumwangan Dyah Dewendra (885-887) Gurunwangi Dyah Badra (887) Law (894-898) Rakai Watukura Balitung (898-910) Daksha (910-919) Dyah Tulodong (919-921) Dyah Wawa (924-928) MPU SINDOK (928-929), the central government moved to East Java (Nam) III. Dynasty Nam Kamulan [Edit | edit] MPU SINDOK (929-947) Sri Isyanatunggawijaya (947-9xx) Makutawangsawardhana (9xx-985) Dharmawangsa Anantawikrama (985-1006) IV. Dynasty Invisible [Edit | edit] Airlangga (1019-1045), founded the kingdom in ruins Nam (Airlangga then split into two Kahuripan: Janggala and Kadiri): === === Janggala (Unknown kings of Janggala until 1116) === === Kadiri (Unknown kings of Kadiri until 1116) Kameswara (1116-1135), reuniting Kadiri and Panjalu Kanpur (1135-1159) Rakai Sirikan (1159-1169) Sri Aryeswara (1169-1171) Sri Chandra (1171-1182) Rami (1182-1222)
V. Singhasari dynasty [Edit | edit] Ken Arok (1222-1227) Rajasa (1227-1248) Tohjaya (1248) Ranggawuni (Wisnuwardhana) (1248-1254) Kertanagara (1254-1292) VI. Dynasty Mojopahit [Edit | edit] Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309) Jayanagara (1309-1328) Thribhuwana (1328-1350) Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350-1389) Wikramawardhana (1390-1428) Pilipinas (1429-1447) Dyah Kertawijaya (1447-1451) Rajasawardhana (1451-1453) Girishawardhana (1456-1466) Singhawikramawardhana (Suraprabhawa) (1466-1474) Girindrawardhana Dyah Wijayakarana (1468-1478) Singawardhana Dyah Wijayakusuma (according to the King of Majapahit Pararaton for 4 months before he died of a sudden) (? - 1486) Girindrawardhana Dyah Ranawijaya Cheng Kertabumi (allegedly as UB, according to the Book of Pararaton and Suma Oriental bouquet Tome Pires in 1513) (1474-1519) VII. Demak [Edit | edit] Raden Patah (1478 - 1518) Duke Unus (1518 - 1521) Sultan Trenggono (1521 - 1546) Sunan Prabowo (1546 - 1549) VIII. Sultanate of Demak [Edit | edit] Jaka, Sultan Hadiwijoyo (1549 - 1582) Arya Pangiri, Sultan Ngawantipuro (1583 - 1586) Benawa Prince, Sultan Prabuwijoyo (1586 - 1587) R.Aj.Sarakusuma, Sultan Sarakusuma (1587-1598) R.M.Sarakusuma Sarakusuma title of Sultan (1598-1603) R.M.Bardani kardani title of Sultan (1603-1669) R.M.Patranangga title of Sultan of Patranangga (1669-1700) R.Ranajuda I called Sultan Ranauda I (1700-1731) R.Ranajuda II as Sultan Ranajuda II (1731-1790) R.Ngt.Tirtadrana Tirtadrana title of Sultan (1790-1842) R.Ngt.Kartadiwirja Kartadiwirja title of Sultan (1842-1900) R.Kartadimadja Kartadimadja title of Sultan (1900-1950) R.Ngt.Suto Subroto title of Sultan of loss to follow (1950-1990) R.Haryono title Sultan And Install (1990-2008) R.Ngt.A.Wahyu called CRAZY PEOPLE IN RSJ and end of government

X. Islamic Mataram kingdom [Edit | edit] This list is a list of rulers of Mataram New or also known as the Islamic Mataram. Note: some of the names authorities under this spelled spelling Java language. Ki Ageng Pamanahan, received a fief of Mataram Tingkir Panembahan (Raden Lita) (1587 - 1601), a United States government as an independent. Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613) Duke Marquard (1613 for one day) Sultan Agung (Raden Mas Boost / King Hanyakrakusuma) (1613 - 1645) I Amangkurat (Sinuhun Tegal Arum / Agung) (1645 - 1677) away from the capital because Plered TRUNOJOYO invaded the land of the king of Madura. XI. Kasunanan Kartasura Sultanate [Edit | edit] Amangkurat II (Amangkurat Amral) (1680 - 1702), founder of the palms. Amangkurat III (1702 - 1705), to be disposed of VOCs lost to Sri Lanka because I Pakubuwana supported VOC Pakubuwana I (1705 - 1719), was fighting two previous kings; also known as the Prince Sultan Puger or in Alaga. Amangkurat IV (1719 - 1726), was a lot of rebellion, Sunan Kuning (Mas Garendi). Pakubuwana II (1726 - 1742), Pakubuwana III (appointed by the Netherlands), and it is opposed by the society and Raden Mas Said. On discontent Raden Mas Said lifting law society as a ruler opposition in Mataram, but moments later the opposition party split into two groups; 1) a group of Raden Mas Said and 2) the group society. Then came the Consultative Giyanti (13 February 1755) New Dynasty [Edit | edit] The area has produced two new dynasty that dynasty and dynasty Pakubuwanan Hamengkubuwanan while Salatiga Agreement has spawned a dynasty that Mangkunegaran dynasty. Dynasty Pakubuwanan start of pedigree Pakubowono Dynasty Hamengkubuwanan and I started with a pedigree lane I, while the Mangkunegaran dynasty started with genealogy Sorry I or the Sambernyawa. Three dynasty was at the ceremony and event keprotocular's partner has the resident who served in the government, respectively.
XII. Dynasty Pakubuwana [Edit | edit] Pakubuwana I (1705 - 1719), was fighting two previous kings; also known as Sorry. Pakubuwana II (1745 - 1749), founder of the city of Surakarta; moving to Surakarta palace palms in 1745 Pakubuwana III (1749 - 1788), I recognize the sovereignty of HB as of half the district government. Pakubuwana IV (1788 - 1820) Pakubuwana V (1820 - 1823) Pakubuwana VI (1823 - 1830), was appointed as the national hero of Indonesia; also known as the Wake Tapa. Pakubuwana VII (1830 - 1858) Pakubuwana VIII (1859 - 1861) Pakubuwana IX (1861 - 1893) Pakubuwana X (1893 - 1939) Pakubuwana XI (1939 - 1944) Pakubuwana XII (1944 - 2004) Degree Pakubuwana XIII (2004 - present) is claimed by two people, and the Prince Hangabehi Tejowulan. XIII. Dynasty HB [Edit | edit] Sri Sultan I / PangeranMangkubumi (13 February 1755 - 24 March 1792) Sri Sultan II / Gusti Raden Mas Sundara (2 April 1792 - 1810) the first period Sri Sultan III / Raden Mas Surojo (1810 - 1811) the first period Sri Sultan IV / Gusti Raden Mas of Jim (9 November 1814 - 6 December 1823) Sri Sultan V / Gusti Raden Mas Gathot Senol (19 December 1823 - 17 August 1826) the first period Sri Sultan VI / Gusti Raden Mas Mustojo (5 July 1855 - 20 July 1877) Sri Sultan VII / Gusti Raden Mas Murtejo / Rich Sultan (22 December 1877 - 29 January 1921) Sri Sultan VIII / Gusti Raden Mas Sujadi (February 8, 1921 - October 22, 1939) Sri Sultan IX / Gusti Raden Mas Commissioner (March 18, 1940 - October 2, 1988) Sri Sultan X / Raden Mas Herjuno Darpito (March 7, 1989 - present) XIV. Dynasty Mangkungara [Edit | edit] Sorry I called the original or Raden Mas Said Pangeran Samber Nyowo (1757 - 1795 KGPAA MANGKUNEGARA II or R.M Sulomo with a future young Prince Surya Mataram and also called the Surya P. (1795 - 1835) Sorry III (1835 - 1853) Sorry IV (1853 - 1881) Sorry V (1881 - 1896) Sorry VI (1896 - 1916) Sorry VII (1916 - 1944) Sorry VIII (1944- 1987) Sorry IX (1987 - present)

Cara Membuat Logo 3D dengan CorelDraw X6

Baiklah tutorial kali ini akan membahas tentang “Bagaimana Cara Membuat Logo 3D dengan CorelDraw”. Saya akan mengajarkan  Anda Langkah...